Network Drafs

Terdapat Berbagai Artikel tentang Jaringan Komputer

Network Drafs

Terdapat Berbagai Artikel tentang Komputer

Network Drafs

Terdapat Berbagai Artikel tentang Laptop

Network Drafs

Terdapat Berbagai Artikel tentang Elektronik

Network Drafs

Terdapat Berbagai Artikel yang Lain

Saturday 17 January 2015

Cara membuat jaringan LAN di rumah

Cara Membuat Jaringan LAN Komputer:


Kita gunakan koneksi kabel yaitu menggunakan kabel data UTP (Unshielded twisted pair), yaitu standard kabel untuk koneksi jaringan LAN. Komputer yang dipakai pada saat ini umumnya sudah dilengkapi dengan LAN Card atau disebut juga NIC (Network Interface Controller), atau Ethernet Card.

Kalau jumlah komputer yang akan dikoneksikan hanya dua buah, kita hanya cukup menyediakan satu buah kabel UTP dengan panjang sesuai jarak antara komputernya yang di kedua ujung kabelnya telah dipasangi konektor RJ-45(standard konektor untuk kabel LAN UTP) dengan konfigurasi Cross/ silang.

Kalau Jumlah komputer yang akan dikoneksikan lebih dari 2 buah, maka kita harus menambahkan suatu alat yang bernama Switch atau Hub. Pada saat ini harga sebuah switch untuk standard rumahan sudah sangat terjangkau .

Dari masing - masing komputer dihubungkan ke switch menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ-45 di kedua ujungnya dengan konfigurasi Straight/lurus.

Pemasangan konektor pada kabel UTP bisa dibuat sendiri, tetapi untuk mudahnya sobat tinggal pergi saja ke toko komputer yang juga menyediakan peralatan jaringan, dan tinggal bilang untuk membeli kabel UTP sekalian pasangkan konektornya dengan konfigurasi cross/silang untuk koneksi komputer ke komputer(dua buah komputer), atau straight/lurus untuk koneksi lebih dari 2 komputer /menggunakan switch.

Konfigurasi Alamat IP (Internet Protocol / TCP IP )
Agar dapat saling berkomunikasi , masing – masing komputer harus diberi alamai IP

  •  Masuk ke Network Connection (Start >>Control Panel >>Network Connection )
  •  Pilih/dobel klik Local Area Connection
  •  Dobel klik pada Internet Protocol (TCP / IP)
  •  Klik Use The following IP address, kemudian isi IP address dan subnet Mask


Misal,

komputer1 IP Address : 192.168.0.1
komputer2 IP Address : 192.168.0.2
komputer3 IP Address : 192.168.0.3
komputer4 IP Address : 192.168.0.4
dan seterusnya
Subnet Mask harus sama : 255.255.255.0

Untuk mengetahui berhasil tidaknya koneksi lakukan perintah ping dari komputer satu ke komputer lainnya

Misal dari komputer1 ke komputer2 :

  • Di Komputer1 : Klik Start >>Klik Run >>ketik CMD >>klik OK, maka akan tampil Command Prompt
  • Ketik ping 192.168.0.2 tekan enter
  • harus ada Reply dari komputer2
  • Lakukan perintah yang sama untuk mengetahui koneksi ke komputer yang lainnya.


Selesai.

Cara membuat PC Router sederhana dengan menggunakan Windows XP

Membangun PC Router Dengan Windows XP

Cara membuat PC Router sederhana dengan menggunakan Windows XP


Cara Membuat PC Router Sederhana Menggunakan Menggunakan Windows XP - Seperti kita ketahui router adalah sebuah sebuah alat yang mampu menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda baik itu berbeda kelas IP Address-nya atau hanya berbeda Net ID-nya. Pada prinsipnya, router adalah sebuah alat pada jaringan komputer yang bekerja pada network layer pada lapisan yang dinamakan OSI. Pada router itu sendiri terdapat routing table yaitu sebuah tabel yang berisi tentang lamat-alamat jaringan yang dibutuhkan untuk menentukan tujuan dari paket-paket data yang akan dilewatkan.

Router sendiri terdiri dari dua macam, yaitu router yang khusus dibuat oleh vendor dan router yang dibangun dengan menggunakan PC atau Komputer dengan sistem operasi yang mendukung router. Selain sistem operasi Linux, sistem operasi Windows XP buatan Microsoft pun bisa kita manfaatkan sebagai router.
Pada postingan ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang cara membuat router sederhana menggunakan Windows XP. Tapi sebelumnya ada baiknya persiapkan dulu alat-alat (perangkat) yang dibutuhkan, baik berupa hardware atau software. Pada saat postingan ini dibuat, saya menggunakan perangkat-perangkat untuk ujicoba sebagai berikut :

  • 2 unit PC lengkap dengan LAN Card, yang nantinya saya jadikan Web Server dan Client
  • 1 unit PC yang terinsall dengan 2 LAN Card  yang nantinya akan saya jadikan PC router.
  • Sistem Operasi Ms. Windows XP Professional SP3 yang terinstall di masing-masing komputer baik PC atau pun Netbook
  • 2 buah kabel LAN lengkap dengan konektor RJ45 dengan model Cross Over (Bisa gunakan kabel Staright jika anda punya Switch Hub)
  • XAMMP 1.6.7 untuk apliakasi Web Server


Langkah-langkah yang dilakukan :

  • Kita konfigurasi IP Address pada PC yang akan kita jadikan PC Router, pada kasus ini saya memberikan IP Address 10.25.1.1 Subnet 255.255.255.0 pada LAN Card 1, dan 192.168.1.1 Subnet 255.255.255.0 pada LAN Card 2. Default Gateway kosongkan.
  • Kemudian pada PC yang akan kita jadikan Webserver kita install XAMPP 1.6.7 sebagai aplikasi Webserver, kemudian konfigurasi IP Addressnya, pada kasus ini saya memberikan IP Address 10.25.1.2 Subnet 255.255.255.0 Default Gateway 10.25.1.1
  • Yang terakhir untuk PC yang akan dijadikan Client kita konfigurasi IP Addressnya juga, pada kasus ini saya memberikan IP Address 192.168.1.2 Subnet 255.255.255.0 Default Gateway 192.168.1.1

Langkah selanjutnya :
  • Hubungkan semua PC pada PC Router dengan menggunakan kabel LAN Cross Over, jangan lupa sesuaikan dengan IP address yang telah diberikan dan jangan sampai tertukar.
  • Pada PC Router, masuklah ke REGEDIT dengan cara klik –> Start –> run –> ketikan “regedit” kemudian tekan ENTER. Pada menu REGEDIT masuklah ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Parameters kemudian ubahlah nilai dari “IPEnableRouter” menjadi “1″ kemudian restart.
  • Setelah PC Router direstart, sekarang kita lakukan setting untuk melakukan routing, yaitu dengan masuk ke Command Prompt melalui Start –> run –> ketikan “cmd” lalu tekan ENTER. Setelah masuk ke Command Prompt, ketikan perintah ” route add 192.168.1.0  192.168.1.1″ lalu tekan ENTER, kemudian ketikan lagi perintah “route add 10.25.1.0  10.25.1.1″ lalu tekan ENTER, kemudian ketik “exit” untuk keluar dari Command Prompt.
  • Untuk mengetes koneksi jaringan silahkan lakukan perintah “ping” dari Client ke Webserver dengan cara Klik Start –> run –> kemudian ketikan “ping 10.25.1.2″ jika koneksi terhubung, maka akan muncul informasi mengenai koneksi jaringan yang terjadi.
  • Langkah selanjutnya, jalankan XAMPP pada PC yang dijadikan Webserver dan pada XAMPP Control Panel aktifkan Apache dan MySQL servicenya.
  • Selanjutnya pada PC Client, jalankan Web Browser apa saja, kemudian pada kolom URL ketikan IP address Webserver, pada kasus ini adalah 10.25.1.2 lalu tekan ENTER. Seharusnya jika konfigurasi dan langkah-langkah diatas dilakukan dengan benar, maka Web Browser tersebut akan menampilkan halaman PHP My Admin sebagai antarmuka Webserver.
Demikian langkah-langkah cara membuat PC Router sederhana menggunakan Windows XP. Semoga bermanfaat dan bisa dikembangkan labih lanjut lagi, jika ada saran dan kritik silahkan komentari postingan ini.

Monday 8 July 2013

Cara Memasang Wifi dan Alat serta Bahan Yang di Butuhkan

Berikut adalah Alat-alat Yang Dibutuhkan untuk Membuat Jaringan Wifi, seperti Access Point, Antena Omni, Box Access Point, Kabel Pigtail/Kabel Jumper, POE (Power Over Ethernet), Kabel UTP/STP, Penangkal Petir (Lightning Arrester), Tower.
1. Access Point
Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

2. Antena Omni
Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.

3. Box Access Point
Untuk melindungi access point anda, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini memang harus diletakkan persis di bawah antena.

4. Kabel Pigtail/Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.

5. POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.

6. Kabel UTP/STP
Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.

7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.

8. Tower
Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.

PERANGKAT CLIENT WLAN :
  1. Pada sisi client, untuk menangkap sinyal dari “antena omni” anda maka perangkat client sbb : Untuk Client yang jaraknya dari tempat pemancar kurang dari 1 KM, lebih ekonomis jika menggunakan wajan bolic, dimana pada perangkat tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan USB Wifi, yang disambungkan dengan kabel UTP plus kabel extended USB, jadi langsung anda bisa menancapkannya ke komputer.
  2. Apabila jarak client lebih dari 1 KM, anda membutuhkan 2 perangkat, pertama, access point dan kedua antena eksternal pengarah atau type grid untuk menangkap sinyal dari pemancar anda. Berikut rekomendasinya :
  • Jarak 0-1 KM, pakailah wajan bolic lebih ekonomis
  • Jarak 1-2 KM, Akses poin merk Edimax/Minitar/Linksys, antenanya anda bisa pakai Yagi atau Backfire
  • Jarak 2-3 KM, Akses poin merk Edimax/Minitar/Linksys, antena Grid 24db
  • Jarak 3-10 KM. Akses poin merk Senao SL2611/Mikrotik, antena Grid 24db
  • Jarak 10 KM lebih, Akses poin merk Senao ECCB3220/Mikrotik, antena Grid 24db

Macam-macam Jaringan Pada Komputer

Macam-macam Jaringan Pada Komputer - Kali Ini Duasatu.Web.id Akan Berbagi Informasi tentang Macam-macam Jaringan Pada Komputer. Jenis atau spesifikasi antar komputer yang digunakan tidak harus sama atau sejenis untuk dapat saling berhubungan. Yang terpenting masing-masing komputer memiliki sebuah alat koneksi seperti LAN card, Bluetooth, Wireless Card, atau lainnya dan menggunakan satu aturan protokol atau aturan komunikasi yang sama, atau disebut juga dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol).
Jaringan Komputer Berdasarkan Fungsi

Macam-macam jaringan komputer jika dilihat dari fungsinya dapat dibagi menjadi dua:

1. Jaringan Peer-to-peer

Tipe jaringan ini, masing-masing komputer terhubung langsung dengan lainnya menggunakan satu line. Penggunaannya tanpa alat komunikasi tambahan atau juga server. Jaringan ini hanya bisa menghubungkan dua unit komputer. Jenis inin pertama kali dipopulerkan para aplikasi file sharing seperti KaZaA atau Napster.


Ide konsep ini lahir sekitar akhir 1980-an ketika komputer menjadi salah satu inventaris wajib setiap perusahaan kecil atapun perusahaan besar. Keuntungan dari jaringan peer-to-peer ini adalah dalam sistem pencarian dan pemindahan data yang cepat. Prosesnya menjadi lebih cepat dibandingkan harus memindahan data ke flashdisk lalu menyimpannya ke komputer yang lainnya.

 2. Jaringan Client Server


Pada jaringan ini dibutuhkan satu unit komputer yang nantinya akan dijadikan sebagai alat komunkasi atau server. Gunanya yaitu untuk menghubungkan antar komputer yang satu dengan komputer yang lainnya. Sehingga, komputer yang bisa dihubungkan lebih dari satu unit dengan lebih line.

Kelebihan pada jaringan ini yaitu semua data bisa dijadikan satu yang disimpan di satu tempat (server). Sehingga, penempatan dan pengolahan data menjadi lebih tertata. Tetapi ini teryata bisa menjadi sebuah kelemahan juga karena jika server tersebut mengalami gangguan dengan jaringannya, semua komputer tidak bisa mengakses data.

Itulah macam-macam jaringan komputer berdasarkan fungsinya yang ternyata memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain.

Sedangkan jika melihat macam-macam jaringan berdasarkan dari areanya, jaringan dapat dibagi menjadi tiga:

 1. Local Area Network (LAN)


 Jenis jaringan ini hanya menghubungkan komputer-komputer lokal secara bersamaan untuk saling bertukar data atau informasi. Jaringan ini sering digunakan pada jaringan-jaringan kecil dalam beberapa ruangan atau lembaga yang dihubungkan melalui satu pusat jaringan utama atau disebut dengan gateway.

 Kebanyakan LAN berbasis teknologi IEEE 802.3 Ethernet yang menggunakan perangkat switch. Wi-fi atau teknologi 802.11b juga sering dipakai untuk membuat jaringan LAN ini, atau sering disebut hotspot. Jaringan LAN ini memiliki kecepatan pemindahan data yang paling tinggi di a ntara jenis lainnya.

 2. Metropolitan Area Network (MAN)


Jaringan MAN adalah perkembangan metode jaringan LAN yang lebih besar dengan menggunakan lebih dari satu gateway. Selanjutnya dihubungkan melalui satu server utama. Jenis jaringan ini sering diaplikasikan pada jaringan di wilayah kampus, perkotaan atau perkantoran karena jangkauan jaringan ini sangat luas. Bisa mencakup antara 10 sampai 50 KM. Jaringan tipe ini sering juga disebut sebagai intranet. Beberapa teknologi yang digunakan dalam WAN adalah Asynchronous Transfer Mode (ATM), SMDS dan FDDI.


 3. Wide Area Netwok (WAN)


Jaringan ini mempunyai cakupan yang sangat luas karena menggunakan lebih dari satu server utama, yang kemudian masing-masing server tersebut nantinya akan terhubung melalui jaringan tersendiri agar terkoneksi. Jaringan ini mencakup area antar negara atau satu dunia yang sekarang dikenal sebagai Internet.

Dalam penerapannya sehari-hari, untuk menghubungkan jaringan WAN dengan jaringan LAN akan dibutuhkan alat untuk mengatur gateway-nya yang disebut sebagai Router dan saluran komunikasi publik.

TOPOLOGI JARINGAN

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori utama seperti di bawah ini.

1. Topologi bintang  



Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

   a. Kelebihan
1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
2. Tingkat keamanan termasuk tinggi.
3. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
4. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
5. Akses Kontrol terpusat.
6. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
7. Paling fleksibel.

   b. Kekurangan
1. Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
2. Boros dalam pemakaian kabel.
3. HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
4. Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
5. Jaringan tergantung pada terminal pusat.
6. Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
7. Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.

2. Topologi cincin  



Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

Pada Topologi cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN.

TOKEN berisi informasi bersamaan dengan data yang berasal dari komputer sumber, token kemudian akan melewati titik/node dan akan memeriksa apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik/node yang bersangkutan, jika ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian kembali berjalan ke titik/node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token akan melewati titik/node sambil membawa data menuju ke titik/node berikutnya. proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data mencapi tujuannya.

Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga. Kemampuan sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang sangat vital dalam Topologi cincin.

Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

     a. Kelebihan
1. Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
2. Memiliki performa yang lebih baik ketimbang topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
3. Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
4. Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan           konfigurasi point to point
5. Hemat kabel
6. Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

      b.Kelemahan
1. Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh             jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
2. Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan       dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
3. Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
4. Lebih sulit untuk dikonfigurasi ketimbang Topologi bintang
5. Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur]
6. Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles

3. Topologi bus           



Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang digunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).

Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Ciri-ciri


Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer
Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
Susah melakukan pelacakan masalah
Discontinue Support.

Keunggulan dan kelemahan


1. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat               dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
2. Hemat kabel.
3. Layout kabel sederhana.
4. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan           jaringan akan mengalami gangguan.
5. Kepadatan pada jalur lalu lintas.
6. Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

4. Topologi jala




Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port

Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).

5. Topologi pohon




Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.

Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.


6. Topologi linier




Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.


Penyambung kabel BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke penyambung-T.
Penyambung-T BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke komputer.
Penyambung tabung BNC (BNC barrel connector) digunakan untuk menyambung 2 kabel BNC.
Penamat BNC digunakan ntuk menandai akhir dari topologi bus.

Keuntungan dan kerugian topologi bus beruntut
Keuntungan


hemat kabel
tata letak kabel sederhana
mudah dikembangkan
tidak butuh kendali pusat
penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan

Kelemahan

deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
kepadatan lalu lintas tinggi
keamanan data kurang terjamin
kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah
diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, namun kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah topologi bus. Semua Topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.